Untuk membangun rumah idaman bukan berarti harus mengeluarkan banyak dana. Dengan dana terbatas, Anda bisa membuat sebuah bangunan rumah yang indah menggunakan alternatif Rumah Tumbuh.
Rumah tumbuh ada dua jenis yaitu rumah tumbuh vertikal dan rumah tumbuh horizontal. Sesuai dengan namanya, rumah ini didesain secara bertahap. Sebaiknya rumah tumbuh dilakukan secara bertahap sesuai desain awal agar mengurangi resiko bongkar pasang yang berujung pada penambahan dana. Selain itu pengerjaan rumah tumbuh juga dilakukan orang yang sama agar lebih mengerti kondisi awal rumah.
Rumah Tumbuh Vertikal
Rumah tumbuh vertikal adalah rumah yang penambahan ruangnya dilakukan ke atas (vertikal). Konsep ini cocok untuk rumah yang berada di kota-kota besar dikarenakan harga tanah yang mahal.
Untuk membangun rumah ini diperlukan struktur dan pondasi yang kuat untuk menopang jumlah lantai yang akan dibuat. Jika rumah yang dibangun semakin tinggi perlu memperhatikan aspek gempa dan kekuatan anginnya.
Rumah Tumbuh Horizontal
Rumah tumbuh horizontal adalah rumah yang penambahan ruangnya dilakukan menyamping atau ke belakang. Konsep ini bisa dilakukan jika luas lahan masih memadai.
Prioritas rumah ini yang paling awal adalah kebutuhan akan ruang utamanya seperti ruang keluarga, ruang makan, dapur, kamar mandi dan kamar tidur. Pembangunan rumah ini harus memperhatikan lokasi jalur sirkulasi, area penghubung antar ruang, letak tangga, area servis dan arah bukaan pintu dan jendela. Jika ada lahan tersisa, untuk sementara bisa digunakan untuk taman.
Kesimpulan
Rumah tumbuh bukan rumah setengah jadi. Yang paling diperhatikan dalam rumah tumbuh adalah bentuk interior rumah. Walaupun demikian desain luar juga perlu dipersiapkan untuk mengantisipasi penambahan ruang yang akan terjadi di masa mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar